Untuk memperdalam pengetahuan tentang teknik menemukan nada pada biola bagian pertama, teman-teman perlu memahami teori musik lanjutannya, sekalipun tidak sampai mendetil. Mungkin tulisan tentang Teori Musik 2 ini agak sedikit rumit dan anda butuh waktu untuk memahaminya, karena disini saya tidak menyusun kalimat bercerita, tetapi langsung menjelaskan poin demi poin, dengan menggunakan huruf tebal, huruf miring, tanda kutip, serta tanda baca lainnya. Sehingga anda harus membaca berulang-ulang, cocokkan dengan gambar, dan coba dipraktekkan. Dengan begitu saya berharap anda dapat memahaminya.
|
Petunjuk Nama Nada Pada Keyboard |
► Nama nada – menggunakan abjad : A B C D E F dan G.
► Simbol # dibaca kruis / kres.
- Simbol ini digunakan untuk menaikkan nada setengah laras.
- Jika sebuah nada, misalnya F ditambahkan #, menjadi F# maka dibaca F kruis, atau hanya ditambahkan akhiran “is”, menjadi Fis.
- Setiap nada yang sudah mendapat tambahan tanda #, menunjukkan bahwa nada tersebut telah dinaikkan ½ (setengah) laras / setengah nada.
► Simbol b dibaca mol.
- Simbol ini digunakan untuk menurunkan nada setengah laras.
- Jika sebuah nada, misalnya B ditambahkan b, menjadi Bb, maka dibaca B mol atau hanya ditambahkan akhiran “es”, menjadi Bes.
- Kalau nadanya A atau E, maka hanya ditambahkan huruf “s”, menjadi As atau Es.
- Setiap nada yang mendapat tambahan tanda b, menunjukkan bahwa nada tersebut telah diturunkan ½ (setengah) laras / setengah nada.
Jadi, misalnya nada G – kalau diturunkan setengah laras, menjadi Ges ; Kalau dinaikkan setengah laras menjadi Gis.
Sekarang, misalkan nada G#. Nada ini sebenarnya bunyinya sama dengan nada Ab. Perbedaannya hanya terletak pada “nada dasar yang digunakan”.
Tanda Kruis dan Mol
Tanda # (kruis) atau b (mol) adalah simbol yang dibubuhkan “diawal garis paranada (dalam penulisan notasi balok)” untuk menentukan nada dasar yang digunakan. Simbol ini disebut dengan Tanda Mula. Tetapi disini tidak dibahas tentang not balok. Saya mencoba membuatkan jalan pintasnya aja.
Contoh :
1# (baca satu kruis) menunjukan nada dasar yang digunakan adalah G Mayor, atau pada relatif minornya, yaitu Em / E minor;
2# (dibaca = dua kruis) untuk nada dasar D mayor atau relatif minornya, Bm ; dan seterusnya (lihat daftar tangga nada).
- Simbol #, digunakan pada nada dasar G, D, A, E, dan B (lihat tabel), dan
- Simbol b, digunakan pada nada dasar F, Bes, Es, As, dan Des (lihat tabel).
Jadi, nada dasar C mayor, disebut sebagai tanda mula Natural karena bila dilihat pada keyboard, semua susunan nada-nadanya menggunakan tuts berwarna putih.
Sedangkan, tanda mula 1# (satu kruis) atau 1b (satu mol) bila dilihat pada keyboard : susunan nada-nadanya hanya menggunakan satu buah tuts hitam. Maka tanda mula 2# (dua kruis) atau 2b (dua mol) berarti menggunakan 2 tuts hitam ... dan seterusnya.
Jika nada dasarnya menggunakan tanda # (kruis), maka nama nada yang digunakan dalam tangga nada tersebut akan menggunakan tanda # (ber-akhiran “is”), begitupun sebaliknya dengan tanda b (mol).
- Jarak nada pada tangga nada mayor adalah : 1 1 ½ 1 1 1 ½
- Sedangkan tangga nada minor biasa adalah : 1 ½ 1 1 ½ 1 1
Daftar Susunan Nada Pada Tangga Nada
Berikut ini adalah daftar tangga nada mayor dan minor – kruis dan mol yang dapat dipelajari, sekaligus sebagai acuan dalam menentukan letak jari (nada) pada fingerboard (bisa dibaca pada Teori Musik 1 - Teknik Menemukan Nada).
(1) Daftar – Tangga Nada – Kruis (#) : klik gambar untuk menampilkan ukuran gambar yang lebih besar.
Catatan : untuk tangga nada C# minor, sengaja diberi warna merah untuk mengingatkan bahwa pada biola – tangga nada ini dimainkan pada posisi penjarian yang berbeda, jadi anda membutuhkan ketelitian untuk memahaminya.
___________________
(2) Daftar – Tangga Nada Mol (b) : klik gambar untuk menampilkan ukuran gambar yang lebih besar.
Oke… sekian penjabaran tentang jalan pintas teori musik, semoga bermanfaat. Salam.
berarti letak jari C = do berbeda dengan A = do
ReplyDeletejuga A = do berbeda dengan A = la?
satu lagi, jadi kita hanya menggunakan 3 jari dulu untuk pemula? jika ingin menambahkan menjadi 4 jari (kelingking) apa yang harus diubah?
tolong jawab saya masih bingung, terima kasih
[berarti letak jari C = do berbeda dengan A = do; juga A = do berbeda dengan A = la?]
DeleteBetul, untuk setiap nada “Do”, ataupun “La”, letak jari bisa berbeda.
[Jadi kita hanya menggunakan 3 jari dulu untuk pemula?]
Tidak harus, kalau merasa otot jari sudah kuat, silahkan menggunakan jari 4, atau kalau ingin melatih jari 4 pun tidak menjadi masalah.
[jika ingin menambahkan menjadi 4 jari (kelingking) apa yang harus diubah?]
Pada posisi dasar, tidak ada yang perlu dirubah, misalnya : solmisasi (tangga nada) A mayor / A=Do yang dimulai dari senar A open strings :
A = do (open string)
B = re (jari 1 – di senar A)
C# = mi (jari 2 – di senar A)
D = fa (jari 3 – di senar A)
E = sol –> ada dua pilihan, Pertama = bisa menggunakan senar E open string; Kedua = menggunakan jari 4 ditekan di senar A (setelah jari 3), yang bunyinya sama dengan E=sol open string.
Kemudian dilanjutkan
F# = la (jari 1 – di senar E)
G# = si (jari 2 – di senar E)
A = do' (jari 3) – di senar E)
Hmmm semoga bisa dimengerti… :)
Pa kalau cara mengiringi lagu pake biola, caranya gimana? Contonya pada lagunya gabby tinggal kenangan. Mula-mulanya harus gimana ya?
ReplyDeletePa kalo saya mau ngengiringi lagu pake biola gimana caranya ya pak? Pertama tama harus bagaimana dulu?
ReplyDeleteTrims
Pas saya denger lagu saya merasa pengen mengcovernya pake biola. Tapi saya selalu bingung harus mulai dari mana?
ReplyDeleteApa kang Ellert Ngutra bisa jelasin?
betul pak...gimana cara mengiringi lagu misal dari C-D-B-E karena saya sering bermain bersama teman
ReplyDeletekalau f = do gimana?
ReplyDelete